Ini adalah beberapa Majas Penegasan dalam Bahasa Indonesia yang saya dapatkan dari guru saya dan mungkin bermafaat bagi kita semua :
1. Klimaks: Menyatakan beberapa hal berturut-turut, semakin lama semakin memuncak.
- Sejak menyemai benih tumbuh, hingga menuainya, aku sendiri yang mengerjakannya
2. Antiklimaks (kebalikan dari klimaks)
- Jangankan sejuta, seratus ribu, bahkan sepuluh ribu pun aku tak punya uang saat ini.
- Rasa lapar ini menggangguku, tapi uang, makanan bahkan rumahpun aku tak punya
3. Pleonasme: Menggunakan kata-kata yang sebenarnya tidak perlu dikatakan lagi, karena sudah terkandung dalam kata sebelumnya.
- Salju putih itu sudah turun bersama hembusan angin.
4. Repetisi: Penegasan dengan mengulang sepatah kata berkali-kali dalam kalimat untuk memperjelas.
- Cinta adalah indah, cinta itu kebahagiaan, cinta itu juga pengorbanan.
5. Retoris: Menggunakan kalimat tanya yang tak memerlukan jawaban.
- Mana mungkin orang mati hidup kembali
- Apa bisa kita melakukan hal tersebut
6. Tautologi: Penegasan mengulang kata beberapa kali dalam sebuah kalimat.
- Disuruhnya aku bersabar, bersabar, sekali lagi bersabar, tetapi aku tak tahan lagi.
7. Enumerasio: Melukiskan suatu peristiwa agar keseluruhan kalimat lebih jelas.
- Angin berhenti berhembus, laut tenang, bulan memancarkan sinarnya lagi.
8. Anapora/Paralelisme: Menempatkan kata atau frase yang sama didepan setiap larik dalam puisi secara berulang-ulang.
- Kalaulah diam malam yang kelam.
Kalaulah tenang sawang yang lapang.
Kalaulah lelap orang dilawang.
9. Epipora: Menempatkan kata yang atau frase yang sama pada akhir larik dalam puisi secara berulang-ulang.
- Kalau kau mau aku akan datang
Jika kau kehendaki aku akan datang
Bila kau minta aku akan datang
10. Asindenton: Menyatakan beberapa benda, hal, keadaan secara bertuyut-turut tanpa menggunakan kata penghubung.
- Kemeja, sepatu, kaus kaki, dibelinya di toko itu.
- Memiliki pintu, jendela, ventilasi adalah cirri-ciri rumah sehat
11. Polisindenton: Menyebut beberapa benda, hal, keadaan secara berturut-turut dengan menggunakan kata penghubung
- Sebelum naik ke rumah ditinggalkannya sepatunya, karena takut mengotori lantai
-
12. Interupsi: Menggunakan kata-kata yang disisipkan diantara kalimat pokok agar lebih jelas penekanan pada bagian kalimat sebelumnya.
- Aku orang yang sepuluh tahun bekerja disini, belum pernah dinaikkan pangkat.
- Aku sudah menunggu dari 2 jam yang lalu, tapi dia belum datang juga
13. Koreksio: Membetulkan kembali kata-kata yang salah atau sengaja salah diucapkan sebelumnya.
- Hari ini dia sakit ingatan… eeehh.. maaf sakit kepala maksudku.
- Ayah Diana baru mati tadi pagi… ehhh,.. maaf baru meninggal tadi pagi.
14. Praterito: Penegasan dengan menyembunyikan sesuatu, seolah-olah menyeluruh.
- Kehirukpikukan masyarakat Yogyakarta dalam menyambut gerhana matahari total yang langka, tak usah saya ceritakan lagi.
15. Simetris: Penegasan menyatakan dengan kalimat lain, tetapi isinya sebanding
- Anak itu dididik, anak itu dituntun, dan diajari kearah kebaikan.
1. Klimaks: Menyatakan beberapa hal berturut-turut, semakin lama semakin memuncak.
- Sejak menyemai benih tumbuh, hingga menuainya, aku sendiri yang mengerjakannya
2. Antiklimaks (kebalikan dari klimaks)
- Jangankan sejuta, seratus ribu, bahkan sepuluh ribu pun aku tak punya uang saat ini.
- Rasa lapar ini menggangguku, tapi uang, makanan bahkan rumahpun aku tak punya
3. Pleonasme: Menggunakan kata-kata yang sebenarnya tidak perlu dikatakan lagi, karena sudah terkandung dalam kata sebelumnya.
- Salju putih itu sudah turun bersama hembusan angin.
4. Repetisi: Penegasan dengan mengulang sepatah kata berkali-kali dalam kalimat untuk memperjelas.
- Cinta adalah indah, cinta itu kebahagiaan, cinta itu juga pengorbanan.
5. Retoris: Menggunakan kalimat tanya yang tak memerlukan jawaban.
- Mana mungkin orang mati hidup kembali
- Apa bisa kita melakukan hal tersebut
6. Tautologi: Penegasan mengulang kata beberapa kali dalam sebuah kalimat.
- Disuruhnya aku bersabar, bersabar, sekali lagi bersabar, tetapi aku tak tahan lagi.
7. Enumerasio: Melukiskan suatu peristiwa agar keseluruhan kalimat lebih jelas.
- Angin berhenti berhembus, laut tenang, bulan memancarkan sinarnya lagi.
8. Anapora/Paralelisme: Menempatkan kata atau frase yang sama didepan setiap larik dalam puisi secara berulang-ulang.
- Kalaulah diam malam yang kelam.
Kalaulah tenang sawang yang lapang.
Kalaulah lelap orang dilawang.
9. Epipora: Menempatkan kata yang atau frase yang sama pada akhir larik dalam puisi secara berulang-ulang.
- Kalau kau mau aku akan datang
Jika kau kehendaki aku akan datang
Bila kau minta aku akan datang
10. Asindenton: Menyatakan beberapa benda, hal, keadaan secara bertuyut-turut tanpa menggunakan kata penghubung.
- Kemeja, sepatu, kaus kaki, dibelinya di toko itu.
- Memiliki pintu, jendela, ventilasi adalah cirri-ciri rumah sehat
11. Polisindenton: Menyebut beberapa benda, hal, keadaan secara berturut-turut dengan menggunakan kata penghubung
- Sebelum naik ke rumah ditinggalkannya sepatunya, karena takut mengotori lantai
-
12. Interupsi: Menggunakan kata-kata yang disisipkan diantara kalimat pokok agar lebih jelas penekanan pada bagian kalimat sebelumnya.
- Aku orang yang sepuluh tahun bekerja disini, belum pernah dinaikkan pangkat.
- Aku sudah menunggu dari 2 jam yang lalu, tapi dia belum datang juga
13. Koreksio: Membetulkan kembali kata-kata yang salah atau sengaja salah diucapkan sebelumnya.
- Hari ini dia sakit ingatan… eeehh.. maaf sakit kepala maksudku.
- Ayah Diana baru mati tadi pagi… ehhh,.. maaf baru meninggal tadi pagi.
14. Praterito: Penegasan dengan menyembunyikan sesuatu, seolah-olah menyeluruh.
- Kehirukpikukan masyarakat Yogyakarta dalam menyambut gerhana matahari total yang langka, tak usah saya ceritakan lagi.
15. Simetris: Penegasan menyatakan dengan kalimat lain, tetapi isinya sebanding
- Anak itu dididik, anak itu dituntun, dan diajari kearah kebaikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar